Senin, 02 Juni 2008

HaRga ObaT seLangiT, CerMin LemaHnya daYa saing FaRmasi

Reaksi masyarakat cukup keras ketika pemerintah beberapa waktu lalu menaikkan harga BBM, listrik dan telepon. Bisa dibayangkan betapa gusarnya masyarakat kalau harga obat juga ikut latah naik. Salah satu produk industri farmasi ini memang tergolong barang mewah di Indonesia. Padahal sesungguhnya harga obat bisa lebih murah dan terjangkau apabila biaya produksinya bisa ditekan seefisien mungkin.
Obat dalam pandangan masyarakat merupakan suatu produk sosial yang harus berharga murah dan pihak industri tidak boleh mengambil untung terlalu banyak. Namun apa mau dikata,pada kenyataannya di Indonesia, obat justru suatu produk yang kadang hanya bisa di jangkau oleh lapisan tertentu.Kalaupun ada obat yang "murah meriah" terbukti tidak semujarab obat yang berharga mahal.Secara ideal, ada solusi agar obat bisa menjangkau masyarakat luas, yaitu dengan kita mengikuti asuransi. Tapi sayang, Askes atau istilahnya asuransi kesehatan hanya menyentuh lapisan pegawai negeri saja. Kalau begini, berarti asuransi bukanlah dikatakan solusi..
Jadi satu-satunya harapan adalah para pengusaha farmasi memperbaiki kualitas dan layanan agar bisa bersaing denagn produk luar.Dan ini berarti ada harapan agar obat bisa turun..

Tidak ada komentar: